Jimmy
'The Rev' Sullivan merupakan drummer Avenged Sevenfold yang walaupun
berperan aktif mengisi materi album namun tidak sempat menjalani proses
recording. The Rev meninggal pada tanggal 28 Desember 2009 dan membuat
penggemar Avenged Sevenfold terkejut. Semua tidak menyangka dengan
kematiannya. Setelah hampir 6 bulan belum jelas, kemarin tepatnya
tanggal 9 Juni 2010 www.rollingstone.com merilis berita konfirmasi
penyebab kematian The Rev.
Setelah menunggu kabar otopsi dari pihak berwajib mengenai penyebab kematian The Rev, akhirnya dilakukan konfirmasi dari Orange County Deputy Coroner oleh Mitchell Sigal bahwa The Rev meninggal karena overdosis obat terlarang dan alkohol atau dalam situs sumber disebut
"Avenged Sevenfold drummer Jimmy "The Rev" Sullivan died on December
28, 2009 from an accidental overdose of prescription drugs and alcohol".
Dalam pemeriksaan yang dilakukan pada jenazah The Rev ditemukan beberpa
zat yang berbahaya seperti Oxycodone, Oxymorphone, Diazepam /
Nordiazepam dan etanol.
Oxycodone adalah penghilang rasa sakit
yang pengganti Kodein, Oxymorphone adalah obat penghilang rasa sakit
mirip dengan morfin, Diazepam / Nordiazepam adalah obat kecemasan dan
etanol adalah minuman keras dalam alkohol. Dalam penyelidikan juga
ditemukan bahwa hati The Rev juga mengalami pembesaran yang tidak wajar.
My Perspective
Menurut
sudut pandang saya sebagai seorang fans, konsumsi zat-zat berbahaya
penahan rasa sakit tersebut mungkin dilakukan The Rev untuk tetap tampil
prima dalam setiap penampilan Avenged Sevenfold yang memang membutuhkan
super speed dan extra energy. Dengarkan lagu Beast And The Harlot,
Almot Easy, Missing In Action, atau Second Heartbeat maka kita akan
sadar bahwa butuh tenaga super untuk memainkan ritme drum seperti
lagu-lagu tersebut. Well,, dia juga manusia biasa guys..
No comments :
Post a Comment